Senin, 25 Februari 2013

sebuah asteroid simpan HARTA KARUN


Tak hanya memastikan asteroid 2012 DA14 tak bakal menubruk bumi dan menciptakan malapetaka, diam-diam sejumlah ahli juga melirik prospek batu angkasa itu sebagai tambang harta karun.

Asteroid selebar 45 meter tersebut akan melayang dalam jarak relatif dekat dengan Bumi, yakni sekitar 27.000 kilometer, Jumat 15 Februari 2012 atau Sabtu 16 Februari dini hari WIB.
Ia diduga mengandung potensi yang tak main-main, bisa menghasikan uang sebesar US$ 195 miliar atau setara Rp 1.880 triliun. Perusahaan tambang antariksa, Deep Space Industries memperkirakan asteroid itu memiliki potensi air bernilai US$ 65 miliar dan logam seharga US$ 130 miliar.
Namun, itu baru perkiraan. Sebab komposisi 2012 DA14 belum lagi dipastikan, estimasi hanya berdasarkan tingkat kecerahan asteroid.
Dan, tak semua ilmuwan sepakat. "Deep Space Industries kelewat optimistis soal batu angkasa itu," kata Michael Bush dari National Radio Astronomy Observatory, kepada SPACE.com (13/2/2013).
Apalagi, kata dia, Nick Moskovitz dari MIT berhasil mendapatkan spektrum 2012 DA14, yang diklasifikasikan sebagai obyek kelas L. "Itu berarti memiliki komposisi batu, yang terbuat dari besi magnesium silikat, kandungan air sedikit, dan logam.
Juga belum jelas berapa nilai air dan logam dari orbit Bumi. Apalagi, harga barang tambang mengikuti hukum pasar. "Harga yang terancam turun jika pasokan terus bertambah," kata Bush.
Potensi Luar Biasa
Deep Space Industries mengaku belum berencana mengincar nyata 2012 DA14. Sebab, orbit asteroid itu relatif sangat miring terhadap Bumi. Membuatnya sulit untuk dikejar.
Namun, keberadaan batu angkasa yang melayang dekat bumi mengilustrasikan potensi besar yang menunggu untuk dieksploitasi dan digunakan.
"Meski asteroid ini belum bisa dipanen, akan ada banyak yang lain. Dan kami akan bersiap menanti kedatangan mereka," kata pemimpin Deep Space, Rick Tumlinson dalam pernyataannya.
Perusahaan ingin menggunakan sumber daya asteroid untuk membantu umat manusia memperluas jangkauan jelajahnya di angkasa luar. Caranya, dengan mengubah air di asteroid menjadi bahan bakar roket. Atau dengan kata lain membuat SPBU di luar angkasa.
Sementara logam asteroidal seperti besi dan nikel, akan dijadikan modal industri manufaktur luar angkasa. Seperti membangun pesawat ruang angkasa, habitat manusia dan struktur lain di luar Bumi. "Asteroid adalah kunci jika kita ingin mengeksplorasi angkasa luar yang ebih dalam," kata Tumlinson.
Deep Space Industries adalah satu dari dua perusahaan penambang asteroid yang terang-terangan mengumumkan niatnya. Lainnya adalah Planetary Resources yang didanai para triliuner, termasuk duo pendiri Google, Larry Page dan Eric Schmidt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar